Sejarah Desa
Menurut penuturan para sesepuh dan tokoh masyarakat, dahulu Tenjolahang adalah sebuah kampung tempat dimana tumbuh suburnya pohon aren yang dapat menghasilkan sejenis minuman yang berasa manis dan menyejukan yang dalam bahasa local disebut “Lahang”. Minuman tersebut apabila diolah melalui permentasi dapat mengasilkan kadar alkohol yang cukup tinggi. Tidak begitu jelas pada tahun berapa saat itu, yang pasti nama Tenjolahang berasal dari kata “Tenjo” yang dalam bahasa Sunda berarti melihat, Sedangkan “Lahang” yang dalam bahasa Sunda adalah sejenis minuman. Secara bahasa kata “ Tenjolahang” berarti melihat / mencari minuman lahang. Begitulah ketika itu masyarakat dari segala penjuru banyak yang berkunjung ke wilayah kampung Tenjolahang bertujuan untuk mencari minuman lahang. Minuman tersebut begitu digemari oleh banyak kalangan, baik muda maupun tua, dan bagi mayarakat membuat minuman lahang kala itu dijadikan sebagai lahan mata mencaharian begitu besar pengaruh gencarnya Islamisasi yang sampai kewilayah Pandeglang selatan ditandai dengan banyak bedirinya pesantren (RED : Tempat Pendidikan Agama Islam), akhirya para ulama setempat sepakat agar pohon pohon aren tersebut dimusnahkan karana dianggap mengasilkan minuman memabukan. Walaupun kini kita sudah tidak dapat lagi menemukan keberadaan pohon aren menghasikan lahang di setiap penjuru desa, nama “Tenjolahang” masih tetap bertahan dan menjadi sebuah nama desa.
Desa Tenjolahang merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah kecamatan Jiput, kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Desa ini memiliki lima kampung diantaranya Tenjolahang Dangur, Tenjolahang Timur, Babad Barat, Babad Tengah/ Masjid dan Babad Lor. Dari beberapa kampung ini berbatasan langsung dengan Desa-desa dan kecamatan berbeda.
Menurut penuturan para sesepuh dan tokoh masyarakat, dahulu Tenjolahang adalah sebuah kampung tempat dimana tumbuh suburnya pohon aren yang dapat menghasilkan sejenis minuman yang berasa manis dan menyejukan yang dalam bahasa local disebut “Lahang”. Minuman tersebut apabila diolah melalui permentasi dapat mengasilkan kadar alkohol yang cukup tinggi. Tidak begitu jelas pada tahun berapa saat itu, yang pasti nama Tenjolahang berasal dari kata “Tenjo” yang dalam bahasa Sunda berarti melihat, Sedangkan “Lahang” yang dalam bahasa Sunda adalah sejenis minuman. Secara bahasa kata “ Tenjolahang” berarti melihat / mencari minuman lahang. Begitulah ketika itu masyarakat dari segala penjuru banyak yang berkunjung ke wilayah kampung Tenjolahang bertujuan untuk mencari minuman lahang. Minuman tersebut begitu digemari oleh banyak kalangan, baik muda maupun tua, dan bagi mayarakat membuat minuman lahang kala itu dijadikan sebagai lahan mata mencaharian begitu besar pengaruh gencarnya Islamisasi yang sampai kewilayah Pandeglang selatan ditandai dengan banyak bedirinya pesantren (RED : Tempat Pendidikan Agama Islam), akhirya para ulama setempat sepakat agar pohon pohon aren tersebut dimusnahkan karana dianggap mengasilkan minuman memabukan. Walaupun kini kita sudah tidak dapat lagi menemukan keberadaan pohon aren menghasikan lahang di setiap penjuru desa, nama “Tenjolahang” masih tetap bertahan dan menjadi sebuah nama desa.
Desa Tenjolahang merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah kecamatan Jiput, kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Desa ini memiliki lima kampung diantaranya Tenjolahang Dangur, Tenjolahang Timur, Babad Barat, Babad Tengah/ Masjid dan Babad Lor. Dari beberapa kampung ini berbatasan langsung dengan Desa-desa dan kecamatan berbeda.